Selasa, 20 Desember 2011

My first knitting

Setelah sempat mengalami dua kali perombakan ulang karena salah taruh rajutan yang membuat Arung kesenangan karena berhasil membongkar hasil kerja kerasku setiap malam, akhirnya jadi juga proyek rajutan pertamaku ini. Tadinya sih diniatkan membuat syal buat dipakai bapak kalau berkunjung lagi ke Belanda menjenguk kakak dan keluarganya disana. Tetapi ternyata saya membuatnya menjadi terlalu lebar sementara benang yang saya miliki hanya 1 gulung. Tak cukup untuk jadi syal. Akhirnya, daripada mengulang lagi dari awal, saya putuskan untuk mengubahnya menjadi tas saja. Dan setelah belajar singkat menutup rajutan dengan Piyo dan unduhannya, jadilah tas kecil rajutanku ini.

sebelum dijahit jadi tas

Kutambahi dengan kancing boneka jepang. Untuk talinya saya hanya membuat plintiran dan ikatan benang karena sudah malas melanjutkan untuk membuat khusus tali tasnya. 

(tradaaddaa...akhirnya jadi juga tas rajutanku !! )

jadi semangat membuat proyek-proyek kerajinan tangan lainnya nih.... 

Minggu, 11 Desember 2011

Mari Menyulam Kebahagiaan

Dahulu waktu masih duduk di bangku SMP, saya sangat menggemari pelajaran seni ketrampilan tangan. Oleh sang guru, kami diajari berbagai macam seni ketrampilan seperti menjahit, menyulam, memasak dan sebagainya.
Saya pernah membuat kebaya mini sebagai materi untuk ujian menjahit, juga menghasilkan banyak sulaman-sulaman dengan bermacam jenis tusukan. Cukup lama saya meninggalkan hobi ini, bahkan saya mulai lupa cara-caranya. Untungnya, di Makassar Craft Event, kami saling belajar berbagai seni ketrampilan dan menggunakan waktu luang yang ada untuk menghasilkan berbagai karya yang menarik.

Kemarin pagi (Minggu, 11 Desember 2011), Makassar Craft Event mengadakan kelas Menyulam Quotes di Kampung Buku. Seorang kawan dari Soroako, Yuni a.k.a Ian Yuliawan, yang mengajari kami cara menyulam di  atas kain. Sebelumnya kami membuat pola quote yang akan kami sulam berikut gambar atau hiasan lainnya dengan menggunakan crayon atau pinsil. Lalu, dimulailah proses menyulam kami. Saya sendiri sejak di rumah telah mempersiapkan quote yang akan saya sulam yakni "life is beautiful". Quote inilah yang dulu mempertemukan saya dan suami di sebuah media networking online. Kebetulan waktu itu saya menulis sebuah artikel tentang 'life is beautiful' yang dikomentari oleh dia. Dan hidup bersamanya adalah sebuah kebahagiaan.

(hasil sulaman saya)


Saya juga menambahi gambar pohon kelapa (dan 2 buah kelapa, hehehe), sebuah rumah kecil, matahari dan 2 ekor burung (kata Nani dan Barack, rumahnya tidak akan kena tsunami karena sudah ada 2 burung..:-p)
Tak lupa saya membubuhi nama saya -nyomnyom- sebagai penanda. Gembira sekali bisa kembali menyulam. Tak terasa waktu juga beranjak siang. Arung yang semenjak tiba di Kampung Buku bergelendotan dibadan emaknya pun mulai bermain-main dengan Kaila, anak Yuni. Menikmati kebersamaan bersama anak dan juga menyalurkan hobi bersama kawan-kawan di Makassar Craft Event adalah sebuah rekreasi yang menyenangkan dan bermanfaat. Sampai jumpa dikelas lainnya..!!
(cantik kan sulaman-sulaman ini, photo by Piyo)